Translate

Kamis, 11 April 2013

CARA MENDAPATKAN NO PESERTA UN DALAM APLIKASI BIOS UN DAN CARA MEMASUKAN LOGO TUTWURI PADA KARTU PESERTA UN


Langsung saja pada langkah pertama yaitu log in ke situs pendataan online. Berikut ini adalah Link nya:


  1. Jenjang SD di :  http://103.10.170.163 Khusus Provinsi Jawa Barat di :  http://103.10.170.164
  2. Jenjang SMP/MTs di : http://www.biounsmp.org atau  http://202.149.85.245
  3. Jenjang SMA/SMK di : http://119.235.208.177
  4. SD LB, SMP LB, SMA LB di : http://202.149.85.246


Jika sudah perhatikan langkah berikut:

  1. Download biodata kelas 6
  2. Hasilnya langsung di extrack saja.
  3. Hapus file DBF yang telah ada dalam aplikasi bios UN masing-masing (dalam folder 12-15 (dalam folder biodata))
  4. Gantikan file yang dihapus itu dengan file yang telah anda extract tadi
  5. Selesai...


Setelah itu, untuk memasukan logo tutwuri dalam kartu peserta UN caranya sangat mudah. Perhatikan langkah-langkah berikut:
  1. Salin (Copy) gambar logo tutwuri dengan format JPG
  2. Tempel (Paste) pada folder "DATA PRG" (folder tsb ada di dalam folder aplikasi bios UN)
  3. Rename gambar logo tutwuri tersebut dengan nama LOGO-TUTWURI
  4. Selesai, selamat mencoba

Sabtu, 23 Maret 2013

KENAPA TIDAK BISA VERIVIKASI DAPODIK

Sudah hampir 1 bulan situs p2tkdikdas.kemdikbud.go.id tidak bisa dibuka. Yang mengherankan, disaat paraoperator sedang kebingungan memikirkan kenapa situs tersebut tidak bisa dibuka dan mencari alternatif lain untuk melakukan verivikasi meskipun sudah jelas bahwa verivikasi hanya bisa dilakukan dengan situs tersebut muncul himbauan kepada para Kepala Sekolah dan guru-guru yang sudah sertivikasi bahwa sekarang mereka harus segera mengecek data mereka masing-masing, karena jika datanya tidak valid maka yang bersangkutan tidak layak menerima tunjangan.

Dengan adanya himbawan tersebut, para KS dan guru yang telah sertivikasi tersebut kebakaran jenggot dan melayangkan berbagai pertanyaan serta mendesak operator sekolahnya masing-masing untuk melakukan verivikasi. Sementara itu operator sekolah menjelaskan bahwa verivikasi tidak bisa dilakukan karena server tidak dapat diakses. Dengan penjelasan tersebut para KS dan guru akhirnya mengerti namun ada juga yang tidak mengerti bahkan menurut rekan saya ada yang beranggapan operator sekolah kurang ahli dalam bekerja. Ada juga yang berkata "coba gunakan server lain". aduaduaduuuuhh. . . Lucu sekali yah..

Sudah bekerja ekstra siang malam bergadang, sudah menginput data sekian banyak, harus mengelola aplikasi yang sulit dipahami dan juga ribet, tidak diperhatikannya honor mereka, malah ditambah lagi dengan prasangka yang tidak-tidak. Sebaiknya sebelum berkata yang tidak-tidak itu silahkan coba dulu pekerjaan kami ini.

Dengan adanya polemik seperti itu maka seharusnya sebelum meluncurkan metode pendataan dengan sistem online ini, perlu dipastikan dulu dan diuji kelayakannya secara benar-benar, sungguh-sungguh dan sebaik mungkin dengan memperhitungkan semua kemungkinan yang ada. bukan hanya melakukan uji kelayakan yang biasa-biasa saja. Indonesia itu negara besardengan jumlah penduduk yang banyak, tentu saja sekolah juga banyak sedangkan server pendataan hanya satu.


Banyak keluhan yang muncul dari para guru, mulai dari bagaimana cara mencek data apakah data yang di inputkan sudah benar atau belum, dan jika belum pada point berapa yang harus diperbaiki, hal ini tidak bisa dilakukan, sedangkan untuk mengakses situsnya saja tidak bisa.

Inti dari masalah ini adalah, Server dari situs p2tkdikdas.kemdikbud.go.id yang tidak bisa diakses dikarenakan situs tersebut overload. maksudnya adalah pengunjung yang mengunjungi situs tersebut dalam waktu yang bersamaan terlalu banyak. Sehingga server tidak bisa melayani request dari pengunjung yang berakibat server down.

Bagaimana tidak, bayangkan, ratusan bahkan ribuan orang mengakses satu situs. Logikanya server tersebut tidak akan mampu, bisa kita lakukan ke diri kita masing-masing, melayani ratusan orang dalam waktu yang bersamaan. Apakah mungkin??? Robot pun mungkin bisa error.
Sebaiknya kementrian Pendidikan memberikan solusi atau alternatif situs yang bisa di kunjungi selain p2tdikdas.kemdikbud.go.id, sehingga para guru tidak hanya menuju ke satu situs saja. Jadi kemungkinan server down seperti saat ini tidak bisa terjadi.

Moga menjadi pencerahan untuk kita semua. Jangan lupa lengkapi data anda untuk keperluan sertifikasi !

Sekian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjawab sedikit kegalauan para operator sekolah yang selalu dilanda gundah gulana.
Tulisan ini dibuat pada waktu ini bisa menandakan bahwa operator sekolah tidak diam dan bekerja siang malam.

Minggu, 13 Januari 2013

GURU HONORER = PRAJURIT MASA PENJAJAHAN




Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada para pembaca yang budiman, telah berkunjung kembali dalam blog kecil ini. Ini hanya tulisan sederhana yang memiliki banyak kekurangan namun dapat mewakili suara beribu-ribu jiwa di seluruh nusantara. Baiklah langsung saja kita lanjutkan tulisan yang kemarin, masih tentang guru honor yang diperlakukan seperti apa yang telah saya ceritakan pada postingan sebelumnya. Bagi yang belum membacanya silahkan klik disini..!!
Guru honorer sama dengan prajurit pada masa penjajahan. Kenapa saya memberi judul postingan ini seperti itu karena saya beranggapan guru honor tidak ada bedanya dengan prajurit kita pada masa penjajahan yang harus bertarung, berjuang, berperang, mengorbankan keluarga demi perubahan demi bangsa yang maju, aman, damai, tentram dan sejahtera. Sekarang kita review kembali pada masa itu dikala seorang rakyat sipil harus berperang melawan penjajah sambil mencari nafkah untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Coba anda jawab berapa waktu yang dibutuhkan dengan cara itu..?? Spanyol, Portugis, Belanda, Jepang..? yah, Indonesia baru bisa merdeka setelah ratusan tahun itupun setelah Hirosima dan Nagasaki hancur oleh nuklir Amerika dan Sukarno, Bung Hatta dan yang lainnya segera membentuk prajurit husus bersenjata lengkap untuk menghalau Belanda yang berencana mengambil alih kembali kekuasaan.
Para menteri, para pejabat dan para cendikiawan-cendikiawan Indonesia berpikir keras bagaimana cara mengoptimalkan pendidikan kita agar perubahan (kemajuan dan kesejahteraan bangsa) segera tercapai. Berbagai cara telah dilakukan, berbagai metode telah dikembangkan sedangkan prajurit pemberantas kebodohannya sendiri tidak bisa fokus berperang dikarenakan harus mencari isi perutnya dan keluarganya.
Coba kita berfikir, bukankah hal ini sama dengan saat penjajahan dulu. Coba kita bayangkan misalnya para mesin tempur kita (prajurit TNI) yang terlatih, memiliki strategi perang, gagah, perkasa, sedang bertempur di medan perang mnghadang dan menghempas gempuran AK 47, M16, granat, rudal, roket, senjata biologis, tenk, shukoi, F 16 dan lain lain harus sambil mencari uang untuk menghidupi keluarganya di rumah. Bagaimana bisa menang dalam perang itu. Sama halnya dengan guru. Telah dilatih, diberikan strategi pembelajaran dan dibekali berbagai ilmu pengetahuan yang mereka tempuh pada masa kuliah sekarang sedang bertempur melawan kebodohan dengan hantaman perkembangan zaman, dengan faktor penghambat pendidikan baik internal ataupun eksternal dan lain-lain harus dilakukan sambil mencari isi perut. Strategi pembelajaran komplikasi dengan strategi mencari uang. Bagaimana mungkin hasilnya juga dapat memuaskan, bagaimana mungkin perubahan bangsa dapat dicapai. JIka saja dapat tercapai ya kira-kira membutuhkan waktu ratusan tahun pula. Seperti merdekanya Indonesia. Apa kita mau seperti itu..?? Apa kita mau lebih jauh tertinggal..?? Tentu saja tidak..
Berdasarkan salah satu sumber yang saya baca, Tugas mereka dengan guru PNS itu sama bahkan banyak guru honor yang memiliki kualifikasi yang lebih dari guru PNS. Tapi mengapa hak mereka dibedakan. Mengapa harus ada tembok tebal tinggi menjulang antara honorer dan PNS. Seharusnya honor yang mereka terima itu sama. Mengapa di Sekolah Dasar honor mereka tidak dihitung berdasarkan jumlah jam mengajar..???? apa, kenapa….???
Padahal PNS malah sering meminta bantuan kepada honorer. Tugas berat dikerjakan honorer tetapi kadang-kadang menyepelekan honorer. Tidak sedikit PNS yang bekerja hanya datang, duduk, absen, ceramah, memberi tugas, member catatan, pulang. Sementara tugas yang bersangkutan dengan penyelenggaraan pendidikan lainnya ia serahkan kepada para honorer. Tolong berikan keadilan, mereka juga manusia, butuh makan, butuh minum, memiliki kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Sama, kenapa harus banyak kata sabar..??? Perut mereka beserta perut istri dan anaknya TIDAK BISA BERSABAR. Para pejabat bukalah mata anda. Masa iya prajurit bangsa dibayar 200 ribu perak perbulan. Ini bisa dikatakan pelecehan terhadap pendidikan. Lebih parah lagi akan timbul polemik di masyarakat yanga mengatakan bahwa orang yang berpendidikan itu ternyata tidak dihargai.
Kalau memang ingin mencapai tujuan nasional, jalankanlah..! mereka manusia bukan robot, jika mereka robotpun mereka perlu dana untuk perawatan. memangnya seperti dulu honorer itu usia 18an, lulusan SMA/SPG/SGO, usia 21-22 sudah diangkat PNS. Sekarang rata-rata 23-30 tahun lulusan S1, sudah tidak bisa minta pada orang tua, sudah berkeluarga, darimana lagi mereka mendapat penghasilan karena mereka telah mengabdikan diri pada Negara. Mereka sangat mencintai Negara ini, mereka rela mati demi bangsa, tolong cintai juga mereka, jangan bunuh mereka secara perlahan..!
Para PNS, Para Kepala sekolah, para pengawas, para Kapusbindik, para pejabat daerah, para DPR, para mentri dan para pejabat tinggi Negara lainnya bicaralah, perjuangkanlah. Bukankah anda semua memerlukan mereka. Bayangkan jika sekolah tempat anda bekerja tidak terdapat guru honorer, betapa sibuknya anda mengelola kelas betapa sibuknya anda mengelola sekolah, akankah sekolah akan berjalan efektif.? Memang, lapangan pekerjaan di Negeri ini sulit, ingin bekerja sebagai PNS saja mekanismenya begitu rumit, tapi tolong Jangan memanfaatkan situasi itu.
Terimakasih kami sampaikan kepada Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Pusat, Bapak H. Sulistiyo, M.Pd beserta jajarannya yang telah mendesak DPR untuk mengeluarkan kebijakan tentang standarisasi upah minimum untuk guru honorer. Jika saya boleh menambahkan NUPTK jangan dijadikan faktor utama untuk mendapatkan hak itu, karena ternyata mekanisme pengajuan NUPTK pun entah mengapa menjadi sulit dan prosesnya lama setelah adanya sertifikasi guru. Masa tidak boleh ada pengajar lagi, kan sudah jelas disebutkan bahwa Negara kita kekurangan guru dan itu memang betul. Di daerah saya saja yang bukan daerah terpencil rata-rata pengajar tetap di satu sekolah hanya sebagian dari jumlah yang seharusnya. Kekurangan itu diisi oleh honorer. Kalau memang sudah jelas tempat tugasnya dan di sekolah tersebut memang dibutuhkan kenapa pengajuan NUPTK harus sulit.? Perlu saya sampaikan juga dari database yang ada di kemdikbud yang saya lihat melaui web NUPTK browser, banyak nama-nama PTK yang tidak sesuai dengan tempat mereka bekerja.
Jika semua perjuangan yang dilakukan untuk mengangkat penderitaan guru honor dapat terwujud, sungguh anda telah melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Kami tidak mampu membayangkan betapa besarnya amal yang telah dilakukan oleh anda karena anda telah memperjuangkan ratusan ribu anak, ratusan ribu istri, ratusan ribu suami, ratusan ribu anak yatim, ratusan ribu orang miskin yang seharusnya tidak miskin.
Kami yakin semua yang menyebarkan ketidakadilan ini pada publik apalagi yang memperjuangkan haL ini  hidupnya akan sangaaaaat berkah dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa daLam hidupnya serta mendapat tempat yang istimewa di sisi Tuhan Yang Maha Esa keLak.. S U R G A . . . Beramal bukan hanya dengan menyodorkan materi. LihatLah betapa luar biasanya pahala yang didapat jika anda berhasiL memperjuangkannya. dan sebaliknya orang yang menampik kenyataan ini serta yang mempersulit/mempersempit jalan bayangkan sendiri dosa yang telah anda lakukan
Sekian dan terimakasih.

Artikel terkait

REALITA YANG DIALAMI GURU HONOR

Rabu, 02 Januari 2013

SELAMAT DATANG SAUDARA



بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِÙŠ 

 Salam sejahtera bagi kita semua, semoga Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang selalu memberikan rahmat dan karuniaNya yang melimpah kepada kita selaku hamba-Nya. Semoga Ia mendatangkan mukjijat kepada kita para pemimpin yang benar, dapat menyampaikan, cerdas dan terpercaya serta memiliki keadilan dan kebijaksanan sebagaimana yang RosuLuLLoh SAW miliki amiiin.



Silahkan klik judul-judul artikel disamping atau klik kolom daftar isi di atas untuk melihat daftar artikel, maap baru sedikit..!

    BAGAIMANA CARA MEMBUAT BLOG


    Gimana sih cara bikin blog, apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk memiliki blog, apa kegunaan blog. Pertanyaan seperti itu sering muncul di benak orang-orang yang mulai memahami tentang dunia internet yang  tidak hanya tau mengenai situs jejaring sosial seperti yang baru saja teman saya  tanyakan. Sebenarnya blog memiliki banyak kegunaan diantaranya sebagai media komunikasi, promosi atau hanya sekedar berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain secara luas. Bahkan bagi sebagian orang yang ulet, tekun dan cerdas blog juga bisa mendatangkan dolar ($). Yah banyak cara yang bisa dilakukan agar kita mendapatkan uang dari hanya sekedar ngeblog. Promosi melalui media ini juga terbukti epektif karena kita sadar pengguna internet di indonesia saja jumlahnya setiap menit itu bertambah. Lalu bagaimana cara membuat blog itu sendiri..?
    Ok langsung saja kita bahas, blog bisa dibuat dengan menggunakan bloger di blogspot atau dengan wordpres atau juga dengan yang lainnya. Setiap futur tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. Di dalam postingan ini akan dibahas mengenai cara membuat blog menggunakan blogspot.
    Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah:
    1.   Buat akun gmail. Caranya masuk ke situs www.google.com atau supaya cepat klik di sini kemuadian buat akun dan ikuti langkah selanjutnya sampai selesai
    Kenapa harus akun gmail.? Sebetulnya akun lain juga bisa tetapi dengan menggunakan akun gmail kita bisa menikmati layanan-layanan yang diberikan oleh google seperti postingan/artikel kita akan muncul pada search engin (mesin pencari google).
    2.       Buka situs www.blogspot.com atau supaya cepat klik di sini
    3.       Klik "DAFTAR" pada pojok kanan atas. 
    4.       Kemudian akan tampil kolom-kolom untuk di isi (gampang ko, seperti daftar di facebook)
    5.        Isi kolom-kolom di atas sesuai perintahnya
    6.       Setelah itu klik "Langkah Berikutnya", Kemudian anda akan ke halaman selanjutnya, di situ anda di suruh memasukkan nomor telepon untuk menyelesaian pendaftaran.
    7.       Klik "Kirim kode vertifikasi"
    8.       Silahkan masukkan kode vertifikasi yang telah dikirim ke nomor telepon anda.
    9.       Setelah anda klik "Vertifikasi" akan muncul Halaman selanjutnya yang harus diidi dengan foto dan lain-lain. Silahkan unggah foto anda.
    10.    Klik "Langkah Berikutnya", setelah itu akan muncul halaman penyambutan yang berisikan kata selamat datang kepada anda dan terdapat kolom “Kembali ke Bloger”.
    11.   Klik "Kembali ke "Blogger", bebrapa point yang harus diisi.
    12.   Klik "Lanjutkan ke Blogger", kemudian anda akan dihadapkan ke halaman ini :

    13.  Klik "Blog baru", setelah itu akan muncul jendela yang berisikan judul blog, alamt blog/nama blog dan pengaturan template. Silahkan kreasikan blog anda sesuai keinginan. Tetapi saya sarankan pilih template yang sederhana saja karena tamplate yang sederhana bisa mempersingkat loading pada saat dibuka.
    14. Publikasikan. Sebelum anda mempublikasikankan blog tersebut, pastikan artikel yang anda buat sudah benar-benar cocok dengan keinginan anda. Meskipun bisa dihapus tetapi saya sarankan anda jangan menghapusnya, itu bisa menjadikan citra blog anda jelek di mata google. Saya menyarankan untuk mengeditnya saja jika artikel tersebut tidak sesuai dengan yang anda inginkan.
    15.   Kini anda telah memiliki blog, selamat berbagi, selamat berbisnis dan sampai jumpa lagi.

    Selasa, 01 Januari 2013

    REALITA YANG DIALAMI GURU HONOR


    Salam sejahtera bagi kita semua, semoga Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang selalu memberikan rahmat dan karuniaNya yang melimpah kepada kita selaku hamba-Nya. Semoga Ia mendatangkan mukjijat kepada kita para pemimpin yang benar, dapat menyampaikan, cerdas dan terpercaya serta memiliki keadilan dan kebijaksanan sebagaimana yang RosuLuLLoh SAW miliki amiiin.
    Tenaga kepandidikan/tenaga honor (pegawai TU, penjaga sekolah, tekhnisi laboratorium, penjaga perpustakaan, dan lain-lain), guru honor atau guru wiyata bhakti atau ada juga yang menyebut “sukwan” adalah para penyelenggara pendidikan yang memiliki tugas dan tanggung jawab besar yang sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 yaitu “mencerdaskan anak bangsa”. Amanat para pendiri bangsa tersebut bukanlah suatu hal yang bisa dikesampingkan karena dengan adanya itu merupakan salahsatu bukti bahwa pendidikan adalah modal awal untuk membangun suatu negara yang makmur dan sejahtera.
    Para pakar juga telah banyak mengemukakan inilah penyebab utama mengapa negara kita sulit/ lambat untuk berkembang. Jangankankan dapat membandingkan dengan negara maju seperti jepang, taiwan, singapur, korea selatan dan negara-negara lain di Asia, dengan negara yang baru merdeka beberapa tahun kemarin saja Indonesia sudah kalah telak. Kita ambil saja Vietnam, Vietnam mendpat gelar negara dengan peningkatan ekonomi tercepat didunia. Sedangkan Indonesia yang telah merdeka dari mulai tahun 1945 sampai saat ini masih tertinggal.
    Sungguh sangat ironis sekali. Namun kita selaku warga negara yang cinta tanah air, tidak seharusnya iri dengan prestasi negara lain. Tapi seharusnya kita bangkit dan menciptakan prestasi-prestasi itu sendiri. Cukup tentang basa-basinya, sesuai dengan judul diatas artikel ini membahas tentang fakta atau realita yang dialami oleh para pahlawan tersebut sangatlah membuat hati merasa miris. Bagaimana tidak, mereka dengan seluruh kemampuan dan sekuat tenaga harus menyelenggarakan pendidikan kepada anak didiknya sebaik mungkin agar kelak anak didiknya dapat sukses, bahagia dan sejahtera serta dapat melanjutkan estafet pembangunan bangsa. Dengan begitu semangat mereka menyerukan pendidikan merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan kesejahteraan dengan ilmu sebagai pintunya, buku adalah gudang ilmunya dan lain sebagainya sementara ia sendiri sebagai ujung tombak dari pelaksanaan pendidikan yang dipercaya oleh anak didik dan masyarakat sebagai orang yang berilmu, Hidupnya tidak bisa dikatakan sukses, bahagia apalagi sejahtera. Bagaimana anak didik dan masyarakat percaya kalau pendidikan itu merupakan kunci  kesuksesan, kebahagiaan dan kesejahteran.
    Dengan gigih mereka menghimbau dan menggalakkan wajib belajar, sementara mereka sendiri kebingungan ketika anaknya mulai masuk usia sekolah karena kekurangan biaya untuk membeli seragam. Itulah yang terjadi dalam dunia pendidikan kita, ditambah lagi kecemburuan sosial yang timbul dengan adanya sertifikasi bagi para PNS sementara honor/gaji yang mereka terima jauh dari kata layak, bahkan di salah satu sumber mengatakan ada guru honor yang digaji 50 ribu perak/bulan.
    “Alhamdulillah berkat adanya sertifikasi, guru sekarang banyak yang bisa menunaikan ibadah Haji ke tanah suci”, sementara bagi para honorer mereka berkata "Alhamdulillah hari ini bisa makan, untuk besok harus kerja apa dulu ya sekarang".......... yah begitulah yang pernah saya dengar. Bersabarlah para tenaga honor, sesungguhnya siapa saja yang membuat peraturan dan ketentuan akan mempertanggungjawabkan peraturan dan ketentuannya itu kelak.
    Padahal dari segi pekerjaan, tugas dan tanggung jawab yang mereka emban itu sama, kemudian dari segi akademis banyak diantaranya yang memiliki gelar S1 yang tentunya mereka dapat dari hasil jerih payah semasa kuliah apalagi yang mengambil kelas reguler yang memiliki jadwal kuliah yang padat dan tugas yang seabreg-abreg. Salah satu sumber mengatakan “seharusnya para tenaga honor minimal mendapatkan gaji yang sesuai dengan UMR/UMK masing-masing daerah”. bagus lagi jika lebih, masa disamakan dengan para buruh... Yah betul sekali, jika kita tengok para buruh pabrik atau sejenisnya yang hanya mengantongi ijazah SMP-SMA bahkan banyak diantaranya yang hanya bermodal Ijazah SD mendapatkan penghasilan perbulan yang sesuai dengan UMR/UMK sementara tenaga honor yang merupakan sarjana hanya mendapat bayaran setara dengan beras 1 karung atau hanya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya selama 1 minggu padahal usia mereka telah memasuki usia yang seharusnya bisa dikatakan mapan apalagi sangat banyak diantaranya yang telah berkeluarga.
    "Namanya juga S U K W A N (s u k a r e l a w a n) sudah untung diberi honor/tunjangan juga, apalagi dulu sukwan itu tidak diberi sepeserpun" hmmmmm. . . bapak ibu yang terhormat sebagai orang yang berpendidikan seharusnya paham dan bisa membedakan antara dulu dan sekarang. Menurut saya yang awam inipun berpendapat jangan membedakan antara dulu dan sekarang, karena sekarang itu zaman udah berbeda. Baik, jika ingin membandingkan mari kita renungkan saja, dulu sukwan tidak digaji tetapi pengangkatan menjadi PNSnya cepat dan dulu orang yang berpendidikan SPG/SGO yang sekarang setara dengan SMA bisa langsung mengajar sedangkan sekarang minimal S1 atau sedang menempuh pendidikan S1. Jadi sesungguhnya tidak semestinya membandingkan dengan zaman dulu karena itu tidak bisa dijadikan tolak ukur.
    "Suruh siapa jadi sukwan, salah siapa pengen jadi sukwan, kenapa tidak bekerja yang lain saja". Mungkin ada yang pernah mengucapkan atau mendengar kalimat seperti itu dan kalimat yang lucu tersebut sebaiknya tidak pernah terucap dari siapapun. Mengapa..? karena itu adalah salahsatu contoh kalimat yang hanya membuat orang lain sakit hati atau paling tidak merasa dirinya tidak dihargai. Sebaiknya sebagai pimpinan yang cerdas, berpendidikan penuh wibawa, bijaksana dan beriman itu menyadari dengan adanya takdir. (rukun iman yang ke enam). Yah benar, tidak ada seorangpun yang dapat menghindar dari takdir.

              Sekian tentang realita yang dialami para pahlawan tanpa tanda jasa ini, Tulisan ini dibuat hanya untuk sekedar berbagi dengan harapan dapat ikut andil dalam membela keadilan (hhaaa.... seperti film saja). Tidak menunjuk pada seseorang atau sekelompok orang dan tidak bertujuan untuk yang negatif.  Hanya ingin membuka mata hati saja.. sekian dan terimakasih...
     

    Artikel terkait 

    GURU HONORER = PRAJURIT MASA PENJAJAHAN